Spesial Untuk Ayah tak peduli sang mentari membakar tubuh mu tak peduli lumpur dan peluh membasahi tubuhmu letih sudah harap langkah mu____ .........ayah.. duh.....remuk hati ini melihat perjuangan mu duh....hancur raga ini melihat ,,,mendengar settiap helaan nafas mu ayah....... itu badan yang dulu gempal kini habis di makan derita itu kulit yang dulu nan mulus kini penuh dengan bintik-bintik lara ayah......... lumpur dan peluh tlah menjadi pakaiyanmu pegal dan linu telah menjadi santapan mu capek dan letih sudah menjadi makanan mu ayah................... ku salut dengan pengorbananmu ku kagum dengan jiwa juang mu semua tuk keluargamu | kenangan seorang ayah Masih segar goresan luka kepergianmu Masih membayang kenangan indah masalalumu Kini semua benar2 telah berlalu Sedih ini bercampur pilu Tangis ini bercampur rindu Sesungguhnya aku ……. masih butuh kasih sayangmu masih ingin dipelukanmu namun,,,apalah dayaku kini ku hanya bisa memandang nisanmu mengenang jasa dan kebaikanmu menuruti semua nasihatmu ayah Do’a ku ini mengiringi perjalananmu Semoga Tuhan mengampuni dosa2mu Semoga Tuhan menerima amal ibadahmu Dan semoga tempat yang layak ditujukan untumu Aku,,, slalu menyayangimu |
bagus bgt kk agik puisinya, hehe
ReplyDeleteaku sayang ayah :D
ReplyDeleteini nyata atau sekedar puisi saja?
jangan2 ayahnya... (?)
Puisinya menyentuh banget.. :)
ReplyDelete@Cayun : Makasih kk cayun ^_^
ReplyDelete@Nurmayanti Zain : ini Nyata. ini Kisah nya Teman ku Mbak .
bagus...bagus... ini bikinan sendiri dek???
ReplyDeletekeren..... I love it... semangat ya!!!
ReplyDeletejadi ingat ayahku yang sudah meninggal......
ReplyDeletemakasih sobat
bagusss
ReplyDeleteayah saya sudah tiada sobat, sudah dipanggil sang pencipta...
ReplyDeletebgus bngt puisinya,jd terhaaru :a:
ReplyDeleteKeren euy puisinya..,,,
ReplyDeletewih manteb puisinya uy :)
ReplyDeleteJempol dulu sekali
Kata-kata yang penuh arti...
ReplyDeletesalam kunjung...
keren kakak puisinya, ., jadi inget sama ayahku yang dirumah
ReplyDeletemain2 ke blog ku juga yah kak,,
http://asterjingga.blogspot.com/2014/11/aku-memanggil-mu-ayah.html
ini kak, puisi ku yg tentnag ayah ;-)